+Selalu ingin kuguratkan puisi di hamparan jiwamu
Tentang senandung asmara yang menggemuruh resah
Tentang seberkas keelokan raut yang terpampang jelita
Jua tentang keteduhan segenggam kasihmu yang menaungi rupa
Membelai hatiku dalam gemerlap seribu pelangi
Berkaca pada mimpi yang tanggal
Kuhirup udara bertuba dibalik kelukaan kalbu
Engkau berlalu seusai kutikamkan belati keakuan dilubuk kisah
Hanya isakmu yang masih selalu terdengar, dipelupuk malamku
Mengejar ujung nurani kedalam sayap sayap penyesalan
_Penyesalan yang di tikam malam
berdarah dan merekah lagi
kubiarkan darahnya mengalir kebumi
menyirami duri-duri
hingga duka dan derita cinta berlari
karena ku ingin tumbuh semua kini
mawar jingga pelipur hati ,yang diterangi cahaya kunang-kunang
kerdipnya yang bercerita,tentang puisi cinta
tapi bumi yang masih berduka
membiarkan asmara bergulir bisu
di antara malam yang tak kunjung berlalu
tinggal kerdip kunang kunag yang kehilangan cahaya
ditelan pagi yang jelita
dengan sejuta harapan yang membara
you n my
Tentang senandung asmara yang menggemuruh resah
Tentang seberkas keelokan raut yang terpampang jelita
Jua tentang keteduhan segenggam kasihmu yang menaungi rupa
Membelai hatiku dalam gemerlap seribu pelangi
Berkaca pada mimpi yang tanggal
Kuhirup udara bertuba dibalik kelukaan kalbu
Engkau berlalu seusai kutikamkan belati keakuan dilubuk kisah
Hanya isakmu yang masih selalu terdengar, dipelupuk malamku
Mengejar ujung nurani kedalam sayap sayap penyesalan
_Penyesalan yang di tikam malam
berdarah dan merekah lagi
kubiarkan darahnya mengalir kebumi
menyirami duri-duri
hingga duka dan derita cinta berlari
karena ku ingin tumbuh semua kini
mawar jingga pelipur hati ,yang diterangi cahaya kunang-kunang
kerdipnya yang bercerita,tentang puisi cinta
tapi bumi yang masih berduka
membiarkan asmara bergulir bisu
di antara malam yang tak kunjung berlalu
tinggal kerdip kunang kunag yang kehilangan cahaya
ditelan pagi yang jelita
dengan sejuta harapan yang membara
you n my
Komentar
Posting Komentar