Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016
KIDUNG SENJA Kidung senja memeluk malam Dalam taburan bintang-bintang malu Diiringi kecapi dari gubuk bambu Melaju bersama angin semilir Dimanakah ia akan berhenti? Memetik dawai-dawai jiwa Yang yang dahaga oleh syair kidung senja.? Kidung senja terus mengalun Suaranya lembut dan santun Mendendangkan lagu taman bunga surgawi… Semerbak harum mewangi.
LANGIT MALAM DI JOGJA langit malam di Kota Jogja di penuhi kunang kunang yang berkelakar dengan cahaya dihias suara tabuh dan genderang pengamen kota diiringi gerak tari penuh birahi Tukang becak yang melanglang asa matanya menghitung jajaran orang2 belanja diatas jok becak yang di duduki sendiri sebab penumpangnya memilih taksi dan tukang parkir berteriak dengan suara peluit meraup ribuan dengan bersahaja Sarkem yang mengering dipenuhi bunga-bunga kering madunya di hisap predator cinta wanita-wanita bergincu tersisih di atas dingklik oklak-akling warung-warung tenda dimakan malam yang semakin tua angan angan untuk bangkit dari lumpur kini hancur langit jogja diwaktu malam ribuan kunangkunang tak bergeming Jogja penuh dengan warna.
LAKI LAKI TERGILAS WAKTU Langit malam di Jogja malam yang semakin tua menelan laki-laki yang terbaring di gang yang lupa pada dirinya lupa pada harapan lupa dengan segala keindahan warna jogja terbaring sendiri dengan nafas satu-satu terdampar kering di padang kegagalan.
KAU DAN AKU KUPUKUPU ku tangkapkan kamu kupu-kupu untuk kau miliki keindahanya tapi jangan sayapnya karena aku tak ingin kamu terbang meninggalkanku ku petikkan sekumtum bunga agar harumnya menyelimutimu tapi jangan kau hisap madunya karena ku ingin cinta kita lebih lama manisnya kini kita berdua menjadi kupu-kupu terbang dengan sayap biru yang kita bingkai berdua memetik angkasa untuk menyemai asa
TANGISAN USAI SHOLAT MAGRIB Aku sholat magrib bersama istri dan anakku yang paling kecil. Selesai sholat setelah mengucapkan salam,aku memeluk istriku dan menciumnya. Tiba-tba ia menangis airmatanya membassahi pipinya. Aku biarkan dia menjelmakan isi hatinya dalam isakan yang haru, dan air mata bercucuran. Setelah tangisanya mereda, aku menggenggam jemarinya mengusap dan membelainya dan bertanya: “mengapa kamu menagis umi”? “sehingga kita dapat menikmati karunia Allah ini selalu bersama”. “Mengapa kamu bilang begitu Umi kataku penasaran.” Aneh banyak wanita yang menginginkan suami terkenal,berkedudukan tinggi, bergelimang harta , sebaliknya dalam kemiskinan ini istriku malah bersyukur. ”Aku bersyukur Abi karena kemiskinan ini kita didekatkan, karena engkau orang biasa. Setiap hari engkau senantiasa bersamaku, bersama anak-anak dan tetap menjadi imam di rumah ini. Aku tak dapat membayangkan jika kita bergelimang harta dan kau menjadi pejabat ternama , tetu kamu tidak
TANGISAN USAI SHOLAT MAGRIB Aku sholat magrib bersama istri dan anakku yang paling kecil. Selesai sholat setelah mengucapkan salam,aku memeluk istriku dan menciumnya. Tiba-tba ia menangis airmatanya membassahi pipinya. Aku biarkan dia menjelmakan isi hatinya dalam isakan yang haru, dan air mata bercucuran. Setelah tangisanya mereda, aku menggenggam jemarinya mengusap dan membelainya dan bertanya: “mengapa kamu menagis umi”? “sehingga kita dapat menikmati karunia Allah ini selalu bersama”. “Mengapa kamu bilang begitu Umi kataku penasaran.” Aneh banyak wanita yang menginginkan suami terkenal,berkedudukan tinggi, bergelimang harta , sebaliknya dalam kemiskinan ini istriku malah bersyukur. ”Aku bersyukur Abi karena kemiskinan ini kita didekatkan, karena engkau orang biasa. Setiap hari engkau senantiasa bersamaku, bersama anak-anak dan tetap menjadi imam di rumah ini. Aku tak dapat membayangkan jika kita bergelimang harta dan kau menjadi pejabat ternama , tetu kamu tidak
Aku cemburu Kucari hatimu sepanjang siang  Sepanjang jalan cemburuku Ingin ku bawa pulang  Kusembunyikan dari tikaman mata lelaki jalang Tapi kamu telah dicomot Dari bukit riduku yang gersang Maafkan aku gentong cintaku Mulai mengering Karena hujan tak kunjung turun
Sayangku bangga ku memelukmu , suatu hari di masa lalu. kini waktu berlalu aku masih seperti yang dulu meskipun usia berkurang cinta makin bertambah (ketika lebaran datang aq kembali pulang)
Penantian Seorang Ibu Anakku ! Terpaku di kursi roda Sendiri di usia tua Terkulai lemah merenung asa Anakku ! Terbuka pintu dan jendel-jendela Ku harap bayanganmu datang Berkunjung segera Kutunggu dirimu sepanjang waktu Berharap terobati rasa rindu Anakku tak terbaca olehku SMS mu Tak termakan olehkku kue-kue yang kau kirimkan Tak berguna olehku pakaian dan harta yang kau berikan Kehadiranmu adalah hadiah yang berharga Obat bagi jiwaku yang renta. Anakku! Kamarmu masih seperti dahulu Boneka kesayanganmu diatas kasur terpaku menunggu Rak-rak sepatumu berselimut debu Sederet kenangan yang sering menghiburku Anakku! Di sekujur tubuh dan helaan nafasku Disepanjang waktu penantianku Ibu selalu berdoa untukmu Untuk kebahagian Dan kesuksesanmu Anakku! Putih mataku Memandang pintu Berharap sosokmu hadir di situ (Nafasnya kini tingal satu-satu Terkulai lemah di kursi roda Malaikat menjemput dengan tetesan air mata Bunda pergi dengan kawalan rindu.)
MENDAYUNG PERAHU CINTA mendayung cinta di bukit terjal dengan perahu kayu yang ku ukir dengan asa kepadamu tertingkap angin yang gemulai dalam lantunan lagu daun-daun yang mendesau aku takut dayung patah dan perahu terjerembab di batu karang. Duh Gusti !!!!! hadiahi aku bahtera Nuh yang membawa sejoli dalam gelombang kehidupan dengan asa tepian cinta yang Kau janjikan jangan Kau tinggalkan aku dalam kegersangan di puncak birahi,dengan layar sobek dan dayung patah-patah pancarkan air sorga-Mu dari bumi cinta semburkan hingga samudra terlena gelombang tertidur lelap membiarkan bahtera cintaku melaju tanpa layar menembus takdir-Mu yang Kau kunci rapat-rapat dalam kotak rahasia takdir Duh Gusti !!!! aku ingin terlelap dalam pelayaran ini menempuh sisi biru lautan asmara dalam perahu tua dan compang-camping layarnya hingga dinihari yang melebur embun dengan cahaya yang memeluk gelap dengan cahaya yang memeluk langit dengan cahaya yang memelukku dengan cahaya
RIQUES MENJELANG DINIHARI ku bingkai malam dengan puisi mengalir deras lewat jari jemari kata-demi kata kularik dalam kubangan mimpi terangkai senandung doa Allah Tuhan yang kuasa di nyenyak tidur istriku di indah buaian mimpi anak-anakku dan lelapnya orang-orang yang mencintaiku ku mohon kasih-Mu Tuhan ku mohon cintamu menjadi ranjang dan selimut hangat meniti gelap menjadi cahaya semangat menyambut fajar di tengah kebisuan dan ketidak berdayaanku membingkai malam dengan puisi meriques nikmt-Mu dalam doa bimbing kami dengan jemari Tangan-Mu yang Agung.