Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016
KU MOHON AMPUNANMU Setelah semalam meniduri kata kata Paginya lahir segumpal cerita Tentang hari yang berderet Di sebut ramadhan Yang hari ini sampai di penghujungnya Meninggalkanku yang masih tertatih Dengan catatan dosa yang belum bersih Apakah hanya dengan lapar saja akan terhapus ? Dengan zakat doa terangkat Dengan taraweh khilaf dan salah meleleh Di ujung dunia lain  Mereka yang meregang nyawa demi iman dan keyakinanya Yang menahan lapar dan dahaga sepanjang tahun Yang pasrah bersimbah darah Bukankah mereka yang pantas bergembira Menerima berkah berupa sorga. Meniti harapan di tahun depan  Jika berjumpa kembali padamu ya ramadhan Ingin ku memesraimu lagi dengan segenap cinta Memasrahkan jiwa yang berdosa  Mengharap ampunanNya semata.
Kita dapat membangun dunia ini dengan cinta Kebencian, dendam dan kejahatan hanya akan meruntuhkanya
MENJADI TUA Rasa menjadi tetap muda Menjerumuskan kita pada dosa Seringlah menengok kaca Hitunglah berapa umur yang tertera Agar sadar dan mengingat-Nya Jika umur di hujung senja Seringlah melihat foto Mengigat muda dimasa lalu Dan jangan hidup nglokro Menjadi tua dan layu Isilah waktu dengan kerja Masuki senja dengan karya Agar hidup tetap berguna Semampu badan mengerjakanya.
REMBULAN Ketika rembulan menyembul Kupetik dawai sunyi,mengirim pesan lagu Lewat hati. Meskipun tanpa suara Kudekap dingin,kuselimuti dengan angan Hangatnya ketika kita berdua Berbimbingan tangan Di dermaga tempat cinta kita pernah berlabuh Walaupun kini tinggal puing Cintaku tak pernah runtuh Kini kutelusuri laut rindu Dengan bahtera rapuh yang kau tinggalkan sendiri merajut sunyi engkau sendiri ,entah dimana.
SANG PENERANG datang dan pergi itulah matahari setianya teruji oleh waktu tak pernah ingkar janji sore ini tenggelam tinggalkan kelam esok kembali menerangi.
WAKTU Tuhan dalam raut wajah malam Membelenggu waktu yang ku tempuh Hingga beberapa hari dini lagi Aku memandang esok waktu terus saja berlalu seiring dengan berkurangnya umur yang menjadi jatah kita jatah untuk mampir didunia ini sampi menunggu waktu untuk pulang waktu terus saja berlalu seiring dengan kebenaran-kebenaran yang banyak dilupakan ,keburukan-keburukan yang di poles dengan indah Waktu terus saja berlalu Namun makin banyak saja mata dibutakan Telinga dipekak kan Mulut dibisu kan Hati dihitam kan Otak dicerdas kan hingga disembah menjadi dewa Yang teraniaya tidak berdaya Menghimpun doa-doa. hingga menjadi tampak baik-baik saja. Waktu terus saja berlalu alam tidak pernah mengeluh bumi tidak pula putus asa tapi mereka selalu setia menunjukkan tanda –tanda bahwa mereka juga akan berakhir. Mati!!!
BINTANG MALAM Diantara kedip bintang malam Asaku berayun ayun tinggi tak tergapai Sementara engo ku membelenggu Dengan surat putih pada rambut Engkau telah mengingatkan ku Dengan punggung bengkok dan lemah Engkau telah melecut ku dengan Nikmat dunia yang kau cabut dengan akar-akarya
TUHAN 2 Tuhan! jika fajar esok Kau terbitkan Beri aku kesempatan menapaki jalan ini Sisa-sisa yang mungkin dapat ku tempuh Sambil memungut  ampunanMu Tuhanku jika q dapat memohon Beri aq tiket perjalanan eksekutif Menuju kampungMu yang abadi
TUHAN Tuhan!  di penghujung malam Q menitikkan air mata sesal Membalut luka iman yang terkadang cabik oleh ujianMu yang terkadang berat dipundakku keluhanku adalah kelam membingkai asa aq telah berdosa kepada-Mu
STATUS Kutulis status beratus-ratus ribuan kata tak kunjung putus Menapak asa dan hati tulus Kawan berilah aku maaf yang tulus Hari ini dekatlah sudah bulan baik sorganya ibadah disana Tuhan melimpahkan berkah Ramadhan bulan teramat indah
PENGHARAPAN sore datang kembali berkurang umurku sehari ya Allah ya Robbi ijinkan aku melihat esok hari menuai sisa-sisa hari yang Kau beri Insyaallah kan ku perbaiki diri menuju ridhomu ya Gusti.. >>>>>>>>>>>>>>>>
IBLIS 2 25092009 Dia bangun Di antara tidur kita Dia bangun Di antara bangun kita Dia sibuk Di antara kesibukan kita Dia lebih sibuk Di antara istirahat kita Dia bangun Di antara lengah Dan waspada kita Iblis Kapan saja Dimana saja Dia dihati kita diurat-urat nadi kita Di aliran darah kita Di kerongkongan Dan dihembusan nafas kita Dia tak pernah tidur Tak pernah lelah Tiada putus asa Laillah haillalah Aku remuk dan kalah Tanpa pertolonganMu.
JIKA JATUH CINTA jika kau jatuh cinta q akan bangkitkan kamu dengan kasih atau ku akan jatuh pula disisimu memelukmu agar tetep hangat dan kuat menapak hari esok jika kamu lelah bersandarlah di pundakku biarkan tanganku melingkar di tubuhmu biarlah hangatnya menghangatimu agar mimpimu indah agar sunyimu pergi ramai oleh puisiku yang terus menyebut namamu sayang..
Cinta Membunuhku Cinta telah menumbuhkan ku Cinta telah menghidupkan ku Menjadikanku bahagia dan bergairah Cinta Telah menumbangkanku Terbakar remuk jadi debu
IBU Pekerjaan seorang ibu seperti mengurai benang kusut Tak ada pujian atau piala Tak ada piagam atau sertifikat Tak ada tanda jasa atau kenaikan pangkat ibu Ia melek ketika anak-anak dan suami sudah tidur Dan bangun ketika mereka masih meringkuk di kasur Membasuh piring kotor untuk dikotori lagi Membasuh sandang  untuk dikotori kembali Ibu tidur ketika rembulan telah terbit Bangun mendahului matahari Pekerjaanya tiada berbekas Tiada monument yang dibanggakan Atau tanda jasa Harinya adalah doa doa Nafasnya bersimbah cinta Dalam tubuh yang lemah tak berdaya kekuatanya mengukir dunia Dari rahimnya lahir presiden-dan mentri-mentri, Meskipun kerap mereka  teraniaya Dari rahimya lahir prajurit dan  jendral-jendral Meskipun ia sering diperangi Dari rahimnya lahir dokter tabib dan suste-suster Meskipun sakitnya tak terobati Dari rahimnya lahir guru,professor da  doktor-doktor Namun ia dibiarkan tetap dibodohi ,
ANANDA Anak ku sayang Ini bapakmu jika masih pantas digugu dan ditiru Bangunlah Dipundakmu yang kekar Kuhamparkan keluh kesah negeri ini Yang terjepit dijerat ekonomi Ditangan mudamu yang kekar dan tegar kuserahkan sangsaka yang nyaris pudar warnanya Terpanggang panas sengketa. Jagalah garuda disangkar emasmu Sembuhkan luka ditubuhnya Yang terkoyak pisau-pisau politisi Teriris dan menangis Terlepas bebas satu-satu Bagian khatulistiwa Anakku sayang  datanglah Jika hari esok masih terbit Dan waktu menjadi milikmu Jagalah pertiwi ini Bundamu sayang yang tinggal tulang Yang dimontok dadanya tak lagi keluar minyak Tapi Lumpur menyembur menyebar petaka Yang di ketiaknya tidak lagi ditumbuhi hutan lebat Penghasil berjuta kubik kayu Tetapi api Yang membakar angkasa dengan asap dan petakanya Yang dilaut dan danau-danaunya Tidak lagi mengalir susu dengan ikan saling berloncatan Tapi sampah-sampah busuk yang meracunimu Dan perahu-perahu asing  yang merampok ikan-ik
ANANDA Anak ku sayang Ini bapakmu jika masih pantas digugu dan ditiru Bangunlah Dipundakmu yang kekar Kuhamparkan keluh kesah negeri ini Yang terjepit dijerat ekonomi Ditangan mudamu yang kekar dan tegar kuserahkan sangsaka yang nyaris pudar warnanya Terpanggang panas sengketa. Jagalah garuda disangkar emasmu Sembuhkan luka ditubuhnya Yang terkoyak pisau-pisau politisi Teriris dan menangis Terlepas bebas satu-satu Bagian khatulistiwa Anakku sayang datanglah Jika hari esok masih terbit Dan waktu menjadi milikmu Jagalah pertiwi ini Bundamu sayang yang tinggal tulang Yang dimontok dadanya tak lagi keluar minyak Tapi Lumpur menyembur menyebar petaka Yang di ketiaknya tidak lagi ditumbuhi hutan lebat Penghasil berjuta kubik kayu Tetapi api Yang membakar angkasa dengan asap dan petakanya Yang dilaut dan danau-danaunya Tidak lagi mengalir susu dengan ikan saling berloncatan Tapi sampah-sampah busuk yang meracunimu Dan perahu-perahu asing yang merampok ikan-ikanya. Yang diudara nafasny