Postingan

Menampilkan postingan dari 2012
duhai sang pujangga, jangan kau ubah syair puisi cinta karena senandungnya sungguh mempesona dan karena hatimu terpenjara, kau kan tempati kamar di sudut hati, tak usah cemas bunga kan layu menahan rindu di sini, dermagaku telah siap untuk kau labuhi tak usah takut dayung kan patah, tak usah takut gelombang yang menghempas.. kita kan bersama tuk arungi biduk asmara..
aku ini pujangga cinta,mengubah syair puisi cinta. jika hatiku telah kau penjara ...kamar mana yang mesti ku tempati.? samar aku bungaku layu ...berpaut rindu seorang diri sedangkan dermagamu telah dilabuhi. atut aku dayungku patah..perahu lemah dihempas gelombang. sedangkan dikau tertawa riang ..arungi samudra di biduk orang.
jika hati ini ku suarakan ..apalah hati sebuah puisi... sedangkan cinta yang tergantung di tempat tinggi ..luruh berderai diatas bumi seperti mawar yang layu dan mati umi..engkaukah ibu yang sanggup menyirami......? agar dia tumbuh kembali,menyambut sinar mentari pagi. 
hmmmmm..... karna sairmu badai menjadi reda sukmaku jatuh terkulai,karna pesona biarlah dia jatuh dan bessimpuh dalam pangkuanmu yang harum dan teduh......... Cahyaning wani roso tuhu ing ati lan rogo katresnan kang brasto sambikolo aq lan sliramu ngudo roso ojo tansah cidro,bebarengan anggayuh tresno..kang tanpo tido-tido

TAKUT

tak usah takut dengan puisiku rayuanya tak berduri dan... cintanya tak meracuni puisiku hanyalah tangga mengajakmu berkelana kedunia mimpi yang mempesona.. sebab dunia semakin gila qt adalah korban-korbanya.

KAU MARAH

Dengan curiga tanpa alasan Dan marah yang menyiksa Q tau kau sengaja Merangkai kata tuk menghina Sedangkan aku diam dan bisu Dalam belenggu siksaanmu Tak mungkin bahtera ini di pertahankan Sebab layarnya compang-camping Dayungnya patah-patah Sebab gelombang curiga menggelora.

cintamu membunuhku.

Sepotong cinta Tercecer dari pertengkaran kita Ku pungut dan ku pigura Untuk hiasan di dalam ruang hatiku Kusiapkan jika suatu ketika kau kembali Masih sempat melihatnya.......
Gambar
KAU MEMBUNUHKU Q biarkan jemari ku menulis Q biarkan mata ini menangis Q biarkan kenangan makin menipis Kini q hanya punya cinta Yang terserak kau campakkan Kini q hanya punya rindu Yang hancur luluh kau abaikan jika sekali lagi saja qt berjumpa Q hanya ingin berkata Cinta mu membunuhku....
 HUJAN Hujan..!!! banyak cinta dititipkan disitu cinta langit kepada bumi cinta benih yang tumbuh semerbak bunga-bunga yang mekar dan tegak hewan-hewan tumbuh beranak pinak nikmat Tuhan mana lagi yang akan kita ingkari? sedangkan semua telah di berikan-Nya?  CAHAYA matahari tersembul malu-malu mendung membawa hujan datang melintas waktu membawa nikmat dan karunia cinta untuk semua... PESTA sebentar lagi bumi akan berpesta menghadiahi sejuta bunga yang di susui hujan semesta semuanya ......untuk manusia (apakah qt masih tak meyakini bahwa Tuhan itu maha pemurah?) MATA AIR sumur-sumur kembali makmur mata air mulai mengucur langit telah bermurah hati hujan deras turun kembali telaga dan kali-kali semua riang bernyanyi dan menari.. dan...kehidupan kembali bersemi. (Bukankah Tuhan teramat kaya?,,manusia banyak yang tidak bersyukur)  HIDUP bunga-bunga yang kemaren layu kini tersenyum malu-malu akarnya di kawini samudra asa dengan hujan

CAHAYA

Langit malam ,menelan cahaya gerimis yang turun Q rangkai jadi kata-kata Q tabur bunga di situ Q tabur cinta di situ Q tabur rindu .... Hingga membiru Langit malam menelan cahaya Namun q lihat masih ada sebutir bintang Yang masih bersinar Kamukah itu?

cahaya

Gambar
Langit malam ,menelan cahaya gerimis yang turun Q rangkai jadi kata-kata Q tabur bunga di situ Q tabur cinta di situ Q tabur rindu .... Hingga membiru Langit malam menelan cahaya Namun q lihat masih ada sebutir bintang Yang masih bersinar Kamukah itu?

Buku Tom Paijo

Gambar
Buku yang bagus untuk di baca berisi tentang perumpamaan dari rahasia yang di tebarkan Allah dimuka bumi. ringan,santai,cantik menarik..namaun penuh dengan makna selamat membaca.
Gambar

RUMAH DI ATAS REMBULAN

Rumah ku diatas rembulan berdinding mimpi dan harapan jika malam ku tatap langit berharap pelangi turun mejadi tangga tempat ku berlari tapi sanggahan matahari menelan mimpi “pelangi adalah milik siang” Bagunlah mimpi menjadi duri hingga ku merintih manapak duniaku yang kini penuh warna aku hanya sebaris hitam yang mencoreng di situ.