MERDEKA


MERDEKA
(tengah malam Ramadhan 15 Agustus 2012)

Merdeka seribu wajah
Jalanan beribu warna bendera dan gaba-gaba
Kampung-kampung sumringah dengan pesta-pesta meriah
Anak anak bertepuk memenangkan lomba makan kerupuk
Bapak-bapak girang ,berlomba lari karung
Ibu-ibu asik macak ,bersiap ikut lomba masak

Merdeka !!!
Di gedung-gedung megah membahana
Konglomerat menghitung-hitung harta memenuhi kantongnya
Di perempatan dan pojok-pojok kota si miskin menelan air mata
Para buruh berkeluh kesah dengan kerja
sarjana menenteng ijasah kemana-mana

Merdeka!!!
Senayan membisu ketika harga kedele menggebu
Pedagang menangis pilu dan para petani tersipu
Malu sayuranya tak laku
Buah dan sayur impor laju menyerbu

Merdeka!!!!
Teriakan para guru hasil UKG bikin malu
Dan pembayaran tunjangan guru ,maaf..
Ditahan dulu..

Merdeka !!!!
Para pemudik berseru di stasiun,stasiun kereta
Di bandara  dan pelabuhan-pelabuhan di ujung-ujung samudra
Berderet antri bertaruh jiwa
Hendak pulang ke kampung halamanya.

Merdeka!!!
Teriakan ibu-ibu dengan berderai air mata
Lebaran ini sepi makanan tak terbeli
Apalagi daging sapi…

Duh Gusti…yang telah menganugerahi kemerdekaan bagi negeri ini
Dari para bangsat,bangsat penjajah beserta kroni-kroni
Hari ini terbelenggu mati
Dijajah bangsa(t) sendiri.

Tanah sorga ini jadi tak berharaga dimata dunia
Dulu yang macan Asia kini menjadi pengekspor babu
Kolam-kolam susunya telah tercemari
Lautan dengan ikan dan udang-udangnya tak lagi menghampiri
Karena telah habis di curi
Dan hutan-hutan di tebangi,di bagi-bagi tuk para kongsi
Menjadi kebun-kebun kelapa sawit

Merdeka !!!!
Merah putih yang berkibar di angkasa
Meskipun telah memudar warnamu
Teruslah berkibar hingga hancur
Karena darah pahlawan yang merebutmu
Belum lagi kering hingga hari ini.

Garuda sakti maha jaya
Teruslah tegar berdiri meskipun sayap-sayapmu terkulai
Di ciderai sengketa anak negeri dan tamaknya politisi
Merdeka!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Para guru …ayo berlari mengejar prestasi
Segala rintangan usah kau peduli.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUHAN MENCINTAI KITA Ketika Tuhan melihat Dia mengingat kita ketika Tuhan mengingat kita Dia memberi kasih-Nya ketika Tuhan berbicara Dia mendengar kita ketika Tuhan mendengar kita Dia memberi ketika Tuhan mengasihi kita Dia berkorban kita adalah hamba yang pelupa Mudah lalai dan cidra betapa besar karunia-Nya Dia memberi kita waktu mengasihi orang-orang yang kita cintai Dia memberi sehat untuk mengingat-Nya Dan memberi sakit ..agar kita mampu bersyukur alangkah besar kuasa-Nya. Dan.... Dia berkehendak tanpa kita duga. Lewat bencana dan karunia.
Baca selengkapnya

SUKA DUKA JIWA

NEGERI SINTETIS 52215 Sawah-sawah yang ditanami tembok-tembok dan beton dipupuk dengan kesombongan dan kerakusan kota lahir dari birokrasi liberalisasi tanpa hati segarnya kehijauan alam berganti warna abu-abu beras tidak lagi ber ibu pada padi yang tumbuh disawah-sawah basah sebab petani hanyalah satu suara yang berguna saat pemilu keberadaanya bukanlah hitungan matematis di meja birokrasi bukan pasal yang pantas di hitung dalam ranah untung dan rugi jadi ketika panen berlimpah harga murah dan musim tanam pupuk dan obat-obatan tak terbeli kami hanya petani ...rakyat kecil tanpa proteksi petani hanyalah gurem sebagai alat propaganda elit politik di kota-kota rakyat yang hanya memberi satu suara buat penguasa politik yang menjadi Tuhan partai partai menentukan nasip negeri sintetis ini sebab rakyat yang di jejali  dengan beras -beras sintetis yang di tanam di pabrik pabrik para iblis dan kartel-kartel yang menjarah ekonomi untunglah lidah dan perut tidak terbuat da
Baca selengkapnya

Bunga Kemuning

  Harumu mewarnai kalbu Suci mempesona  Aku yang yang sunyi menapak sepi  Hanya memintal hari mengingat sejarah yang tercecer dan tertinggal dalam kenangan. Wangimu menempuh jejak kenangan ketika bersamamu dikebun bunga nirwana saat cinta dirajut . Putih bungamu mewarnai jembatan cinta walau kini telah lewat menjadi puing sejarah sebab waktu telah bertindak meninggalkan jejak yang beku dalam sejarah kau dan aku Kemuning tetap tumbuh bunganya terus mekar dan harumnya mewarnai kalbu.
Baca selengkapnya