SIMBOK KU YANG DISORGA
Mbok ..aku kangen!!
bntar lagi hari kelahiranku
biasanya kau buatkan aku sepincuk nasi gudangan
sebutir telur ayam rebus
beberapa potong gereh asin...nikmat bangt
mbok sudah berpuluh tahun tak pernah lagi kutemui
tapi rasanya masih di lidahku
senyumu juga masih membayang
mbok aku kangen suaramu
"le ini among-amongmu sego gudang
ndak usah pake ulang taun,kui dee wong monco.
eleng yo le ingat netonmu,agar kamu ingat maring Gusti"
mboook!!! aq kangen ...dalam pahitnya dunia ini
ku iringi doaku,agar dikau diselimuti dengan kasih sayangNya
ku ingat kasihmu
ku ingat pengorbananmu
ku ingat jerih payahmu
hingga hari ini ku tetap berdiri
berbaris antri tuk kembali kepadaNYa
mbok aku ..kangen
dengan sego gudangmu
pada netonku nanti....

KACA BURAM
Aku berkaca mematut diriku sendiri
Pantulan yang jauh dan sepi
Perjalanan masa 53 tahun
Tampak beraneka warna
Seperti sebuah galeri seni
Yang tak terurus dan terbengkalai
Ada tikus dan bangkai bangkainya
Rayap dibingkai bingkai rapuh
Cat yang makin pudar dan suram
Dan bau busuk yang tersembunyi
Aku yang berkaca
Dan melihat semuanya
Galeri hidupku yang telah usang
Kerinduan untuk kembali dan memperbaiki
Tapi waktu telah membelenggu dimasa kini
Aku berkaca dalam kesedihan
Menyaksikan warna warna pudar
Ternoda oleh lalai dan khilaf
Kini buahnya penyesalan
Yang berharap ranum oleh ampunan
Membangun kembali galeri baru
Dalam waktu yang singkat
Dengan warna yang berbeda
Berkaca pada lukisan lukisan rapuh
Hanya Allah kreatorku
Penilai bijak pemberi ampunan.
( kidung sunyi, Tom Paijo 12416.)

Adakah satu cara untuk kita berjumpa
Malam ini dilagit langit kota
Membual tentang kesetian cinta
Yang menenggelamkan sepanjang usia
Dengan harapan hampa
Jika kita bersua
Ku hanya ingin memanggilmu adinda


KAU
Aku selalu ingin bersamamu
menjadi deburan ombak untuk pantai putih hatimu
menjdi batu karang bagi deraan kesedihanmu
menjadi hutan bakau bagi pasang surut kehidupan kita
aku tak ingin menjauh dari bahtera yang kita kemudikan berdua
mengarungi lautan luas cinta kita
aku ingin selalu bersama menuju dermaga tujuan hidup kita
melayari laut demi laut
dengan hempasan gelombang yang mendera bahtera
aku tak pernah takut
karena ada dirimu di samping sekoci
meskipun aku lelah memegang kemudi
kau adalah bintang kejora penunjuk mata anginku
disaat aku tersesat dan terlena
kau adalah embun pembunuh asinya samudra
disaat aku didera dahaga
kau adalah kamu
yang masih seperti dahulu.....dengan segenap cinta
yang melumuriku...hingga akhir dunia.

BUMI DAN LANGIT YANG BERKASIH-KASIHAN
Awan yang merangkak di angkasa
memungut butir-butir air
untuk ditikamkan ke bumi kekasihnya
yang menjadi basah dan becek oleh nafsu
menghadirkan kehidupan baru
yang beraneka warna
Pelangi yang memeluk angkasa
mencampur panas dan dingin
melukis temanten duniawi
bersorak sorai dengan lautan yang di panggang matahari
hingga awan tak kehabisan energi cintanya
untuk melumuri bumi dengan pancaran birahinya ....
Hujan ,,
yang di pandang manusia sebagai bencana
yang di pandang manusia sebagai karunia
begitulah jika semesta bercinta
suka dan duka datang bersama
dalam banjir ,longsor,dan kemarau penuh debu
kematian dan kehidupan yang silih berganti
yang terus mengalir dan bergilir
sebab bumi dan langit yang terus bercinta
hingga akhir hayatnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUKA DUKA JIWA

Bunga Kemuning