TUHAN MENCINTAI KITA Ketika Tuhan melihat Dia mengingat kita ketika Tuhan mengingat kita Dia memberi kasih-Nya ketika Tuhan berbicara Dia mendengar kita ketika Tuhan mendengar kita Dia memberi ketika Tuhan mengasihi kita Dia berkorban kita adalah hamba yang pelupa Mudah lalai dan cidra betapa besar karunia-Nya Dia memberi kita waktu mengasihi orang-orang yang kita cintai Dia memberi sehat untuk mengingat-Nya Dan memberi sakit ..agar kita mampu bersyukur alangkah besar kuasa-Nya. Dan.... Dia berkehendak tanpa kita duga. Lewat bencana dan karunia.
Postingan populer dari blog ini
SUKA DUKA JIWA
NEGERI SINTETIS 52215 Sawah-sawah yang ditanami tembok-tembok dan beton dipupuk dengan kesombongan dan kerakusan kota lahir dari birokrasi liberalisasi tanpa hati segarnya kehijauan alam berganti warna abu-abu beras tidak lagi ber ibu pada padi yang tumbuh disawah-sawah basah sebab petani hanyalah satu suara yang berguna saat pemilu keberadaanya bukanlah hitungan matematis di meja birokrasi bukan pasal yang pantas di hitung dalam ranah untung dan rugi jadi ketika panen berlimpah harga murah dan musim tanam pupuk dan obat-obatan tak terbeli kami hanya petani ...rakyat kecil tanpa proteksi petani hanyalah gurem sebagai alat propaganda elit politik di kota-kota rakyat yang hanya memberi satu suara buat penguasa politik yang menjadi Tuhan partai partai menentukan nasip negeri sintetis ini sebab rakyat yang di jejali dengan beras -beras sintetis yang di tanam di pabrik pabrik para iblis dan kartel-kartel yang menjarah ekonomi untunglah lidah dan perut tidak terbuat da
Bunga Kemuning
Harumu mewarnai kalbu Suci mempesona Aku yang yang sunyi menapak sepi Hanya memintal hari mengingat sejarah yang tercecer dan tertinggal dalam kenangan. Wangimu menempuh jejak kenangan ketika bersamamu dikebun bunga nirwana saat cinta dirajut . Putih bungamu mewarnai jembatan cinta walau kini telah lewat menjadi puing sejarah sebab waktu telah bertindak meninggalkan jejak yang beku dalam sejarah kau dan aku Kemuning tetap tumbuh bunganya terus mekar dan harumnya mewarnai kalbu.
Komentar
Posting Komentar